Ilustrasi uang I foto pribadi |
Penelitian dilakukan oleh Economist Intelligence Unit
dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu
kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia. Singapura
memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia Negara ini juga
memiliki angkatan bersenjata yang maju.
Singapura
memiliki luas wilayah yang sangat sempit dan sumber daya alam yang
tidak begitu melimpah, Singapura mampu menjadi salah satu negara maju di
kawasan Asia Tenggara. Singapura berhasil mendapat gelar negara dengan
pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Salah satu survei yang dilakukan oleh Barclays Bank,
mengutip dari Forbes, survei tersebut dilakukan dengan melibatkan
perseorangan dengan kekayaan individu minimal 1,5 juta dollarAS atau
sekitar Rp15 miliar. Jumlah responden yang terlibat dalam survey ini
mencapai 2.000 orang yang tersebar di seluruh dunia.
Hasil
yang paling menonjol dari survei itu adalah kekayaan warga Singapura
naik paling cepat jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Rata-rata
orang Singapura hanya butuh waktu 10 tahun untuk menjadi orang dengan
kekayaan setidaknya Rp 15 miliar.
Dari survei itu
salah satu yang menarik untuk disimak adalah bagaimana orang Singapura
membagi uangnya, yang membuat mereka begitu cepat kaya.
- Tabungan dan investasi. Ternyata, orang Singapura begitu memprioritaskan untuk menabung dan berinvestasi. Dari seluruh kekayaan yang dimilikinya, 61 persen dimasukkan ke bank maupun diinvestasikan ke instrumen pasar modal. Porsi tersebut di bawah alokasi penduduk Hong Kong, yang menyisihkan 66 persen kekayaannya untuk ditabung dan diinvestasikan, sedangkan warga China daratan mengalokasikan 58 persen.
- Traveling dan kegiatan amal. Orang Singapura adalah warga yang selalu disibukkan dengan berbagai aktivitas. Berjalan selalu terburu-buru menjadi pemandangan yang biasa di setiap sudut Negara kecil itu. Namun demikian, di balik kesibukannya itu, warga Singapura adalah orang yang suka bepergian dan menghabiskan waktu luang.
- Di sisi lain, mereka juga senang menyisihkan sebagian kekayaan untuk kegiatan sosial, kendati mereka identik dengan orang yang money oriented. Untuk keperluan berwisata dan mendukung kegiatan amal, orang Singapura menyisihkan 16 persen dari kekayaan mereka.
- Mobil dan perhiasan. Dari survei Barclays diketahui, ternyata orang Singapura tak begitu terobsesi untuk membeli mobil, perhiasan, maupun benda-benda dikoleksi. Sehingga untuk pos ini, rata-rata orang Singapura hanya mengalokasikan 7 persen dari kekayaannya.
- Kondisi ini berbeda dengan warga India yang sangat gemar membeli mobil dan perhiasan, sehingga alokasi dana untuk pembelanjaan ini mencapai 17 persen.
- Obsesi. Di sisi lain, survey itu juga mengungkapkan cita-cita orang Singapura dengan harta yang mereka miliki itu. Agak mengejutkan, lantaran orang Singapura sangat ingin melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Bahkan karena itu, mereka punya cita-cita untuk memberikan 50 persen kekayaannya untuk lembaga amal, dan 13 persen diwariskan kepada keturunannya
Sumber id.wikipedia.org dan kompas.com
sumber ilmu disini