INILAH.COM, Tangerang - Perkembangan bedah saraf di
Indonesia saat ini makin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat di mata
dunia.
Terbukti, para dokter muda dari berbagai negara berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk belajar mengenai ilmu bedah saraf melalui Workshop Educational Center.
Prof.Dr dr Eka J. Wahjoepramono, MD, PhD, salah seorang ahli bedah saraf Indonesia mengatakan, dibawah naungan World Federation of Neurosurgical Society (WFNS), Indonesia diminta untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara World Training and Education Center khusus untuk bidang bedah saraf.
"Tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia ditunjuk sebagai tempat bagi para dokter muda, khususnya spesialis bedah saraf dari seluruh dunia," kata Prof Eka kepada media dalam acara dalam acara WFNS and Educational Course di RS. Siloam Lippo Village, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (25/01).
Menurutnya, dengan kepercayaan dunia yang diberikan kepada Indonesia melalui acara ini, kami ingin mengubah paradigma bahwa kita selalu belajar dari negara lain, yakni negara lain yang bisa belajar dari Indonesia.
Lebih jauh Prof Eka mengharapkan, dengan adanya workshop ini, para dokter muda bisa belajar dari para ahli dan bisa menerapkannya di negara masing-masing. Selain itu juga menjadi pembuka jalan bagi para dokter muda di dunia yang ingin belajar mengenai bedah saraf di Indonesia.
"Workshop ini tidak akan berhenti sampai di sini. Kami bahkan sudah menerima dokter muda asal China yang akan belajar mengenai bedah saraf di Indonesia," jelasnya.
Acara World Training and Education Center yang berlangsung mulai 24 hingga 27 Januari 2013 ini dihadiri oleh sekira 100 peserta dari berbagai negara seperti China, Singapura, Vietnam, Jepang, Amerika, Korea, dan negara lainnya.
Dalam pelatihan ini, sambung Prof Eka, para dokter muda akan diberi workshop mengenai beberapa jenis bedah saraf, seperti endovaskular, peripheral nerve, dan spine workshop.
sumber disini
Terbukti, para dokter muda dari berbagai negara berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk belajar mengenai ilmu bedah saraf melalui Workshop Educational Center.
Prof.Dr dr Eka J. Wahjoepramono, MD, PhD, salah seorang ahli bedah saraf Indonesia mengatakan, dibawah naungan World Federation of Neurosurgical Society (WFNS), Indonesia diminta untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara World Training and Education Center khusus untuk bidang bedah saraf.
"Tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia ditunjuk sebagai tempat bagi para dokter muda, khususnya spesialis bedah saraf dari seluruh dunia," kata Prof Eka kepada media dalam acara dalam acara WFNS and Educational Course di RS. Siloam Lippo Village, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (25/01).
Menurutnya, dengan kepercayaan dunia yang diberikan kepada Indonesia melalui acara ini, kami ingin mengubah paradigma bahwa kita selalu belajar dari negara lain, yakni negara lain yang bisa belajar dari Indonesia.
Lebih jauh Prof Eka mengharapkan, dengan adanya workshop ini, para dokter muda bisa belajar dari para ahli dan bisa menerapkannya di negara masing-masing. Selain itu juga menjadi pembuka jalan bagi para dokter muda di dunia yang ingin belajar mengenai bedah saraf di Indonesia.
"Workshop ini tidak akan berhenti sampai di sini. Kami bahkan sudah menerima dokter muda asal China yang akan belajar mengenai bedah saraf di Indonesia," jelasnya.
Acara World Training and Education Center yang berlangsung mulai 24 hingga 27 Januari 2013 ini dihadiri oleh sekira 100 peserta dari berbagai negara seperti China, Singapura, Vietnam, Jepang, Amerika, Korea, dan negara lainnya.
Dalam pelatihan ini, sambung Prof Eka, para dokter muda akan diberi workshop mengenai beberapa jenis bedah saraf, seperti endovaskular, peripheral nerve, dan spine workshop.
sumber disini