Peneliti menyatakan bahwa manusia masa kini lebih banyak menghadapi masalah kesehatan mulut dibandingkan dengan manusia yang hidup di zaman batu. Penurunan kesehatan mulut selama 7.500 tahun terakhir ini disebabkan karena perubahan bakteri mulut karena evolusi manusia dan industrialisasi.
Seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (21/2/2013), hasil penelitian diterbitkan tanggal 18 Februari dalam jurnal Nature Genetics, yang menuliskan bahwa perubahan bakteri mulut tersebut telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut yang kronis.
"Komposisi bakteri mulut telah berubah secara signifikan seiring dengan dikenalnya ilmu pertanian sekitar 150 tahun yang lalu," jelas Alan Cooper, pemimpin studi dan profesor di University of Adelaide's Australian Centre for Ancient DNA.
Setelah manusia mengenal gula dan tepung olahan dalam industri pangan, para peneliti melihat bahwa mulai ada keragaman bakteri yang menghuni mulut manusia. Keberadaan bakteri yang beragam tersbeut memungkinkan manusia mengalami beberapa masalah pada mulut, misalnya seperti gigi berlubang.
Tim peneliti juga meneliti DNA dari tartar (plak gigi) 34 kerangka manusia purba yang telah diawetkan. Kerangka manusia purba tersebut ditemukan di Eropa bagian utara.
Dari sampel tersebut, peneliti dapat menganalisis tentang bagaimana bakteri mulut telah berubah sejak dari zaman batu, masa berburu dan meramu di abad pertengahan, hingga masa dimana manusia mulai mengenal makanan.
"Plak gigi merupakan satu-satunya obyek penelitian yang mudah diakses untuk mengetahui bakteri yang menghuni mulut manusia zaman dahulu. Analisis genetik plak dapat menunjukkan dampak pola makan, perubahan kesehatan, dan evolusi genom patogen lisan terhadap kesehatannya di masa itu," kata Christina Adler, penulis studi dari University of Sydney.
Cooper menambahkan bahwa perubahan bakteri tersebut juga disebabkan karena evolusi perilaku manusia dan konsumsi makanan tertentu yang berdampak negatif terhadap kesehatan mulut. Penelitian tersebut sedang diperluas agar mencakup periode lainnya, daerah lain di dunia, dan spesies manusia purba lainnya.
sumber ilmu disini